Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Data Ganda Penerima Bansos Mencapai 21 Juta Lebih
JAKARTA (INDOVIZKA) - Sebanyak 21,158 juta penerima bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial ternyata adalah data ganda. Akibatnya Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terpaksa menonaktifkan data-data ganda tersebut, sehingga ditetapkan total penerima bansos terdampak Covid-19 saat ini di seluruh Indonesia hanya sebanyak 30.564.286 keluarga saja.
Adapun total penerima tersebut terbagi dalam program bansos yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 13.228.513 keluarga, Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 8.907.446 keluarga, dan Bansos Tunai (BST) 8.428.327 keluarga.
Hal itu disampaikan Risma, saat melakukan kunjungan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyampaikan progres pemutakhiran data penerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Sesuai janji saya, April, kami bisa menyelesaikan perbaikan datanya dan hasilnya adalah kemarin sudah saya sampaikan 21,156 juta atau 21,158 juta data (penerima bansos, red) itu ganda dan sudah kami tidurkan," kata Risma dalam konferensi yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (30/4/2021).
Risma mengatakan, pemutakhiran data penerima bantuan sosial memang penting sebab masuk ke dalam Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Korupsi (PK) KPK.
"Sehingga concern kami untuk segera memperbaiki data karena (hal ini, red) menyangkut pada keakuratan terutama pendistribusian bansos," tegasnya.
Menanggapi Risma, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan data ini berpengaruh pada akurasi penyaluran bantuan. Dirinya menegaskan, komisi antirasuah selama ini selalu mendorong agar data masyarakat tidak mampu harus disatukan.
"Jangan sampai ada data selain DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) untuk penyaluran Bansos," tegas Alex.
Sebelumnya dalam wawancara bersama INDOVIZKA.COM beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Mengatakan pencairan bansos untuk program PKH, BPNT, BLT Dana Desa, pada Mei 2021 lebih besar dari biasanya. Karena Pemerintah berencana mencairkan bansos Mei 2021 bersamaan dengan bansos Juni.
"Kami mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk PKH, BPNT, BLT Dana Desa. Kita minta untuk segera dijalankan yang bulan ini (April) dan bulan depan (Mei) agar segera diterima masyarakat," ucapnya.
Ditegaskannya Pemerintah akan mempercepat pencairan bantuan sosial (bansos) pada awal Mei 2021 atau sebelum lebaran hari raya Idul Fitri. Pencairan bansos yang berdekatan dengan penyaluran tunjangan hari raya (THR) ini bertujuan untuk menggenjot daya beli dan konsumsi masyarakat saat Lebaran.**
.png)

Berita Lainnya
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, DPR Minta Belajar Tatap Muka Dikaji Ulang
Ustaz Maaher Meninggal Dunia di Rutan Mabes Polri
5 Kerja Sama Pertahanan Usai Prabowo Bertemu Menteri Angkatan Bersenjata Prancis
Penonton MotoGP Mandalika Bisa Mampir ke 6 Destinasi Unggulan ini
Menko Airlangga: Peningkatan Konsumsi Masyarakat Jadi PR Pemerintah
Abdul Wahid Sebut RUU Provinsi Riau Merupakan Otonomi Khusus Bagi Riau
Pastikan Menpora dan Seluruh Kontingen Hadir, Pembukaan Porwanas Diundur Hari Kamis
Anggota DPRD sebut hukuman untuk Ahok hanyalah pemakzulan
DPR Sebut Kedisiplinan di Institusi TNI dan Polri Perlu Dibenahi
Sejak Awal 2021 Indonesia Diterjang 197 Bencana, Sebabkan 184 Orang Meninggal
Masyarakat Temukan Toilet SPBU Pertamina Berbayar Bisa Laporkan Ke 135
Mutasi Virus Corona B.117 Kembali Ditemukan di 4 Provinsi Berikut Ini