Konversi Kompor Gas ke Listrik Dinilai Perlu Payung Hukum


JAKARTA (INDOVIZKA) - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio mengungkapkan, kompor gas ke kompor induksi perlu regulasi yang kuat agar manfaatnya besar dirasakan masyarakat. Selain itu, kata dia, perlu pengawasan ketat.

"Kita terbiasa membuat kebijakan, tetapi tidak bisa mengimplementasikannya," katanya dalam dalam diskusi virtual Ngobrol@Tempo bertajuk ‘Percepatan Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi’, Senin (29/11).

Di mana sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu jajaran PLN dan Pertamina. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyinggung neraca perdagangan yang anjlok akibat tingginya impor gas. Ia juga meminta kepada dua perusahaan negara tersebut mempersiapkan transisi menuju energi bersih.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan, konversi ini bisa mengurangi current deficit account serta penggunaan kompor induksi dapat mendorong peningkatan pemanfaatan energi listrik di Indonesia yang masih rendah.

PLN sendiri kata dia, sudah menyiapkan sejumlah insentif untuk pelaksanaannya. Salah satunya memberikan ke perumahan-perumahan baru dengan memberi ekstra daya.

"Untuk pemasangan 2.200 watt kita kenakan biaya pemasangan daya 900 watt," jelasnya.

Tidak hanya itu PLN juga memberikan insentif tambahan ke setiap rumah yang menggunakan kompor induksi. Mereka juga akan memberikan kompor induksi kepada masyarakat pengguna gas 3 kilogram.

"Itu kan teknologi digital yang bisa kita monitor," kata Bob Syahril.

Lanjut dia, PLN siap dengan langkah selanjutnya termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengkaji perubahan kultur dan kebiasaan memasak dengan kompor gas ke kompor listrik.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah payung hukumnya dan dukungan semua stakeholder, termasuk pemerintah daerah," ujarnya.

Pertamina juga mendukung rencana konversi ini. "Kami mendukung konversi tersebut. Memang sebaiknya kompor induksi menyasar market yang mampu daya listriknya mendukung kesana. Kami di elpiji tetap menyuplai market yang tidak ter-cover oleh kompor induksi," jelas VP Downstream Research & Technology Innovation Pertamina, Andianto Hidayat. 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar