Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Konversi Kompor Gas ke Listrik Dinilai Perlu Payung Hukum
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/6842513801-gas_listrik.jpeg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio mengungkapkan, kompor gas ke kompor induksi perlu regulasi yang kuat agar manfaatnya besar dirasakan masyarakat. Selain itu, kata dia, perlu pengawasan ketat.
"Kita terbiasa membuat kebijakan, tetapi tidak bisa mengimplementasikannya," katanya dalam dalam diskusi virtual Ngobrol@Tempo bertajuk ‘Percepatan Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi’, Senin (29/11).
Di mana sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu jajaran PLN dan Pertamina. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyinggung neraca perdagangan yang anjlok akibat tingginya impor gas. Ia juga meminta kepada dua perusahaan negara tersebut mempersiapkan transisi menuju energi bersih.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan, konversi ini bisa mengurangi current deficit account serta penggunaan kompor induksi dapat mendorong peningkatan pemanfaatan energi listrik di Indonesia yang masih rendah.
PLN sendiri kata dia, sudah menyiapkan sejumlah insentif untuk pelaksanaannya. Salah satunya memberikan ke perumahan-perumahan baru dengan memberi ekstra daya.
"Untuk pemasangan 2.200 watt kita kenakan biaya pemasangan daya 900 watt," jelasnya.
Tidak hanya itu PLN juga memberikan insentif tambahan ke setiap rumah yang menggunakan kompor induksi. Mereka juga akan memberikan kompor induksi kepada masyarakat pengguna gas 3 kilogram.
"Itu kan teknologi digital yang bisa kita monitor," kata Bob Syahril.
Lanjut dia, PLN siap dengan langkah selanjutnya termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengkaji perubahan kultur dan kebiasaan memasak dengan kompor gas ke kompor listrik.
"Yang dibutuhkan saat ini adalah payung hukumnya dan dukungan semua stakeholder, termasuk pemerintah daerah," ujarnya.
Pertamina juga mendukung rencana konversi ini. "Kami mendukung konversi tersebut. Memang sebaiknya kompor induksi menyasar market yang mampu daya listriknya mendukung kesana. Kami di elpiji tetap menyuplai market yang tidak ter-cover oleh kompor induksi," jelas VP Downstream Research & Technology Innovation Pertamina, Andianto Hidayat.
Berita Lainnya
Kasus Positif Covid-19 di Riau Bertambah 217
Tahanan Tewas Dalam Sel, Leher-Tangan Patah dan Ada Bekas Luka Tembak di Alat Vital
Tenaga Honorer Dihapus 2023, Apa Rencana Besar Pemerintah?
Acuhkan Kaidah Uji Klinis BPOM, Sejumlah Tokoh Hingga Wakil Rakyat Ikuti Tahapan Vaksinasi Nusantara
Australia Tawarkan Pelatihan Pertanian untuk Anak Muda Indonesia
DPR Dorong PUPR Prioritaskan Masyarakat Penghasilan Rendah Dapatkan Pembiayaan Perumahan
Minimalisir Korban Jiwa, Mensos Minta Kepala Daerah Petakan Lokasi Rawan Bencana
Dorong Percepatan Ekonomi, Januari 2020 Pemerintah Cairkan Dana Desa 40%
2021, Uang Perjalanan Dinas Kembali Dipotong Kemenkeu
Ditemukan Mutasi Virus Covid-19 Asal India dan Afrika Selatan, DPR: Kedepankan Protokol Kesehatan
Hari Lahir Pancasila, Abdul Wahid: Bangkitkan Semangat Persatuan Lawan Covid-19
2 Prajurit TNI Tewas Usai Kontak Senjata dengan KKB Papua