Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Ingat, Mulai Juli 2020 Orang Kaya Tak Bisa Lagi Beli Elpiji 3 Kg
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penyaluran subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) lebih tepat sasaran di awal semester II-2020 atau sekitar Juli. Penyaluran subsidi Elpiji 3 kg tidak diberikan pada komoditasnya lagi per tabung melainkan ke penerima, yaitu masyarakat kurang mampu.
"Ke depan pemerintah berencana memberikan subsidi tidak pada komoditas Elpiji 3 kilogram (kg) tapi lebih pada penerima yang berhak," kata Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020) dikutip dari Detik.
Saat ini, Kementerian ESDM tengah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Koordinasi yang dilakukan termasuk cara penyaluran subsidi yang menyasar penerima manfaat.
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
- Tindakan Memicu Konflik, Lagi-lagi PT. BPP Batu Ampar Lakukan Blasting Tidak Sesuai Kesepakatan
"Kita sedang rumuskan bagaimana kebijakannya mekanismenya dan teknologi sehingga bisa lebih tepat sasaran," tuturnya.
Djoko menambahkan, kebijakan ini ditargetkan berlaku di pertengahan 2020 dan diharapkan bisa menyasar penerima manfaat lebih banyak lagi.
"6 bulan ke depan kerjakan itu dan mudah-mudahan awal semester II-2020 distribusi Elpiji tepat sasaran langsung kepada penerima yang berhak insyaallah saving akan semakin besar," ujarnya.
Metode penyaluran subsidi Elpiji 3 kg yang menyasar masyarakat kurang mampu dimungkinkan dengan menggunakan sistem barcode. Data pembeli Elpiji 3 kg terekam dalam data yang terhubung dengan bank.
"Mungkin Pertamina pakai QR code barcode ditempel, nanti yang beli itu terekam di bank. Misalnya dia beli 3 tabung subsidi Rp 100.000, bank transfer ke nomor ini, nanti bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. Kalau beli lebih dari 3 bisa dilihat mana yang berhak mana yang nggak," tambahnya. (*)
Berita Lainnya
Kapan Puncak Kasus Covid-19 di Indonesia? Ini Kata Ahli
Kelapa Sawit Dituding Jadi Perusak Hutan, Ini Respon Pemerintah
Hasil Inspeksi BPOM: Proses Vaksin Nusantara Bermasalah
Effendy Sianipar Ingatkan Mendagri Jangan Nekat Jadikan Riau Tempat Penampungan PMI, Berbahaya!
Lusa, Yulisman dan Agung Dilantik sebagai Pimpinan DPRD Riau
Korban Tewas Akibat Gempa Malang M 6,1 Jadi 7 Orang
Saudi Airlines Minta Maaf Terkait Jemaah Indonesia Kelaparan saat Delay
Polri Beberkan Identitas 3 Terduga Teroris JAD Kalimantan Tengah
Penasaran Berapa Gaji Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek?
Berikut 5 Penyebab Insentif Prakerja Belum Cair Bahkan Gagal
Ini ASN yang Bisa Cuti saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022
Seruan Pemerintah: Semua Warga Wajib Pakai Masker Kain