Meresahkan, Aparat Desa dan Warga Minta Solusi Penanganan Buaya di Sialang Panjang


TEMBILAHAN HULU, (INDOVIZKA)- Aparat Desa Sialang Panjang Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan warga menyurati Pemda setempat minta solusi penanganan seekor buaya yang muncul di desa itu.

Kemunculan buaya sepanjang 4 meter di aliran sungai parit 1 Desa Sialang Panjang, Kecamatan Tembilahan Hulu beberapa hari lalu membuat resah warga sekitar.

Buaya tersebut terlihat jelas berenang melintas melawan arus di aliran sungai. Binatang buas ini sempat direkam dan langsung menghebohkan warga. Guna menindaklanjutinya, aparatur desa Sialang Panjang menyurati Pemda Inhil untuk mendapatkan solusi penanganan buaya tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan Kepala Desa Sialang Panjang H Yusuf, KN, demi menjaga konflik antar manusia dan hewan Pemerintah Desa Sialang Panjang berharap solusi dari pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kita sudah layangkan surat kepada Bupati Inhil dan BPBD Kabupaten Indragiri Hilir untuk memberikan solusi, namun belum ada tanggapan, terhadap gangguan buaya yang sering meresahkan masyarakat," ungkap Kades Sialang Panjang, Senin (15/11/2021).

Dikatakannya, masyarakat Sialang Panjang notabenenya adalah petani yang sering menggunakan sungai untuk mengeluarkan hasil pertanian dengan Pompong (transportasi laut).

"Kita rata-rata di sini petani dan akses kita satunya untuk mengeluarkan hasil pertanian pakai kendaraan laut (pompong), jadi sangat berpotensi terjadi serangan buaya kepada masyarakat," ujarnya.

Tidak hanya itu, ditambahkan Yusuf, bahwa dalam dua tahun terakhir, sudah 3 korban yang diserang buaya dan satu di antaranya meninggal dunia sementara dua lainnya mengalami luka gigitan.

"Gimana kami tidak ketakutan, apabila musim banjir, buaya sering mondar-mandir di belakang rumah warga. Dan sudah ada korban. Janganlah ada korban lagi. Jadi kami sangat perlu bantuan pemerintah daerah untuk mengatasi hal tersebut," tambahnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Babinkamtibmas Sialang Panjang Aipda Ridho Warsika mengatakan sering menerima laporan dari masyarakat terkait masalah buaya yang akhir ini sering muncul.

"Kita bersama Pemerintah Desa Sialang Panjang dan pemuda desa gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di tepi laut dan tepi sungai, untuk selalu berhati-hati dan kita juga mengarahkan untuk memasang spanduk dan baliho di tepi sungai, berharap itu bisa dibaca masyarakat agar tidak mendekati aliran sungai," terangnya.

Namun, terkait dengan himbauan tersebut, dikatakan Ridho Warsika, mereka tidak bisa melarang masyarakat untuk tidak menggunakan transportasi laut, terutama untuk mengeluarkan hasil pertanian.

"Setidaknya kita bersama aparatur desa sudah kasih baliho agar masyarakat tidak mandi di sungai atau mancing, kalau masalah mencari nafkah kita tidak bisa melarang," cetusnya.

Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah agar memberikan solusi, sehingga tidak terjadi konflik antar manusia dan hewan.

"Kita berharap ada solusi, sebelum ada korban jiwa yang lainnya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan beredar video buaya yang melintas melawan arus di aliran Parit Satu Desa Sialang Panjang, sehingga masyarakat resah pada Sabtu (13/11/2021) sore. 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar