Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Pakar: WHO Kelompokkan Varian Omicron Dalam Kategori Kewaspadaan Tinggi
JAKARTA (INDOVIZKA) - Banyak negara meningkatkan kewaspadaannya menyikapi kemunculan varian baru Omicron. Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan varian baru Omicron ke dalam kategori kewaspadaan tertinggi atau variant of concern (VOC) berdasarkan pengamatan pada perkembangan mutasi yang cepat.
"WHO sudah menggolongkannya dalam VOC berdasar rekomendasi WHO's Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE)," kata Guru Besar Paru FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama, yang dikonfirmasi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (28/11).
Tjandra menjelaskan, virus B 1.1.529 diberi nama Omicron setelah resmi dikelompokkan dalam kategori VOC bersama Alpha (B 1.1.7), Beta (B 1.351), Gamma (P1) dan Delta (B 1.617.2).
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
Menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, varian VOC memiliki karakteristik lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, secara signifikan mengurangi netralisasi oleh antibodi, dapat mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin atau diagnosis medis.
"Pertimbangan utamanya adalah karena banyaknya mutasi yang terjadi, ada yang mengatakan 30 di spike protein dan ada juga yang menyatakan sampai 50 total mutasi," katanya.
Menurut Tjandra, Omicron adalah mutasi terbanyak virus Covid-19 yang terjadi selama ini dan sebagian mutasi ini berjenis baru. Mutasi dalam jumlah banyak dan cepat dikhawatirkan memicu penyebaran yang cepat seperti yang terjadi di Afrika. Selain itu ada pula kemungkinan infeksi ulang hingga serangan pada sistem imun.
"Dalam beberapa minggu ini jumlah kasus naik tajam di hampir semua provinsi Afrika Selatan. Kalau tadinya di Eropa baru hanya di temukan di Belgia, maka sejak kemarin bertambah tiga negara lain, Jerman, Inggris dan Italia, selain di Israel dan Hongkong sehingga sudah lintas benua," katanya.
Tjandra menambahkan, WHO mengelompokkan varian Omicron dalam VOC pada 26 November 2021 sejak kali pertama terkonfirmasi pada 9 November 2021.
"WHO cepat sekali mengelompokkan Omicron dalam VOC. Jadi jarak antara virus ditemukan dengan dinyatakan sebagai VOC adalah hanya 17 hari saja," katanya.
.png)

Berita Lainnya
Dinkes Gelar Bimtek Akreditas Labotorium
Baik bagi Kecerdasan Anak, Ini 8 Alasan Wajib Sarapan
INDEKS BISNIS27 6 November: Price List Bisnis27 Jeda Siang
600 Orang Pasien Corona Riau Sembuh Hari Ini
Kasus COVID-19 di Inhil Berada Diangka 355, Berikut Rinciannya
Mulai Maret 2023, Daftar Obat Pasien JKN BPJS Kesehatan Diperbaharui
Meriahkan Milad Inhil ke-57 , Dinkes Inhil Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kepada Masyarakat
dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi Asupan Nutrisi yang Tepat Agar Kuat Puasa Seharian
Mulai Hentikan Kebiasaan Buka HP Saat Bangun Tidur, Ini Bahayanya
Tingkatkan Pemahaman Tatalaksana SPM HIV,, Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Dokter Fasyankes se-Inhil
Ini 5 Manfaat Jeruk Nipis Bagi Penderita Asam Lambung dan Gerd
Status PPKM Turun, Ini Perlengkapan Wajib Saat Keluar Rumah