Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Polri Beberkan Identitas 3 Terduga Teroris JAD Kalimantan Tengah
JAKARTA (INDOVIZKA) - Polisi membeberkan identitas dan peran dari tiga terduga teroris yang telah ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu. Keseluruhannya terafiliasi oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, penangkapan ketiganya merupakan hasil pengembangan dari terduga teroris berinisial N alias R yang berperan aktif sebagai perekrut anggota baru jaringan teroris JAD.
"N alias R terhubung ke kelompok DPO atau MIT atau Mujahidin Indonesia Timur di Poso. N alias R juga belajar materi tentang bahan peledak secara otodidak. Selanjutnya, diketahui N alias R dan teman-temannya yang berada di Kalimantan tergabung di dalam pendukung JAD dan juga ISIS," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/12/2021).
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Ahmad merinci, ketiga terduga teroris yang ditangkap di Kalimantan Tengah itu berinsial AZE, RT, dan MS. Untuk AZE ditangkap di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada 21 Desember 2021.
Berdasarkan pengakuan, AZE membuat dan menjadi admin dalam dua grup internal kelompok tersebut sebagai wadah pertukaran informasi dan berbagai kegiatan jaringan JAD.
"AZE hasil penyelidikan berperan telah melakukan latihan bersama dengan MS. MS ini adalah tersangka yang telah ditangkap oleh Densus sebelumnya, dan telah melakukan latihan-latihan fisik atau latihan-latihan idad. Latihan fisik, latihan militer, atau persenjataan dan latihan menembak," jelas dia.
Kemudian terduga teroris berinisial RT ditangkap di sebuah toko oleh-oleh daerah Mentawa Hulu, Ketapang Kabupaten, Kota Waringin Timur. Dia tergabung dalam kelompok JAD dan merupakan admin dalam salah satu grup media sosial yang ada.
Adapun yang terakhir yakni MS ditangkap di Hotel Hawai, Kota Palangkaraya. Selain juga tergabung dalam grup sosial media, MS berperan sebagai pendorong untuk melakukan pembelian senjata dan menyatakan siap untuk menjadi eksekutor dalam berbagai giat-giat teror.
"Rangkaian penegakan hukum ini tentunya dilakukan guna mengantisipasi adanya aksi teror di Tanah Air, dengan aksi-aksi teror di mana hasil pemeriksaan para pelaku teror sudah merencanakan, baik dia pembelian senjata, dengan persiapan idad, persiapan idad itu artinya pelatihan-pelatihan fisik, juga termasuk pelatihan-pelatihan militer yang juga pelatihan-pelatihan menembak. Juga di dalam penyelidikan dan penyidikan Densus telah menemukan perencanaan-perencanaan yang dilakukan oleh kelompok ini dalam melakukan aksi-aksi teror di Tanah Air," Ahmad menandaskan.
.png)

Berita Lainnya
Menko Luhut Klaim Kebijakan Karantina Pejabat Dilakukan Secara Terukur
Virtual Police Resmi Beroperasi, Medsos Kini Dipantau Polisi
Ini 9 Daerah yang Tetapkan Status PSBB Setelah Disetujui Menkes
Baru Bebas, Habib Bahar bin Smith Kembali Dijebloskan ke Penjara
Tumpas KKB, DPR Minta Presiden Keluarkan Perpres Pelibatan TNI dalam Pemberantasan Teroris
Banyak Daerah Belum Siap, Sekolah Tatap Muka Tidak Diwajibkan
Sudah 30 Ribu Pasangan Daftar Pernikahan Secara Online
Donorkan Plasma Konvalesen, Golkar: Itu Keterbukaan Menko Airlangga untuk Penyelamatan Jiwa
Ini Dia Poros Terpenting Jalan Tol Trans Sumatera
Waspada Gelombang Kedua Covid-19, DPR: Indonesia Berpotensi seperti India
Epidemiolog Sebut Potensi Munculnya Varian Baru Covid-19 di Indonesia Sangat Besar
Anggota DPR Desak ASN Kembalikan Bansos yang Diterima ke Pemerintah