Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Edy Rahmayadi Jewer dan Usir Pelatih Biliar Sumut karena Tidak Tepuk Tangan
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/62951036728-edy-rahmayadi-jewer-dan-usir-pelatih-biliar-sumut-karena-tidak-tepuk-tangan.jpeg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Sebuah video yang menunjukkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, menjewer dan mengusir pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang alias Coki, Senin (27/12), viral di media sosial. Video itu direkam saat Edy memberikan kata sambutan dalam acara penyerahan bonus atlet dan pelatih berprestasi yang bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Dalam sambutannya Edy di Rumah Dinas Gubernur Sumut meminta para atlet di Sumut untuk meningkatkan prestasinya terutama menjelang PON 2024 yang rencananya digelar di Sumut dan Aceh. Pada satu kesempatan seluruh hadirin bertepuk tangan ketika Edy menyampaikan motivasi. Namun, hal itu tidak dilakukan Coki untuk bertepuk tangan. Edy pun langsung menyuruh Coki untuk naik ke podium.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Saat itu juga Edy menjewer telinga pelatih biliar tersebut. Bukan hanya itu Edy juga mengusirnya keluar ruangan. Coki pun berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
"Kau langsung keluar, tak usah lagi di sini. Ketua KONI, yang tak pantas tak usah (lagi dipakai)," ujar Edy.
Sementara itu, Coki memberikan respons terkait dirinya yang dijewer dan diusir oleh Edy.
"Aku pun bingung kenapa dipanggil dia (Gubernur), sampai di atas (podium) pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara. Aku bingung apa yang harus tepuk tangan," katanya kepada wartawan, Selasa (28/12).
Coki juga heran mengapa setiap hadirin yang hadir dalam acara itu diwajibkan untuk tepuk tangan saat Edy memberikan motivasi. Padahal, kata Coki, apa yang disampaikan Edy merupakan hal biasa saja.
"Bukan ada program spektakuler dia lakukan dan bicara di situ. Jika ada program spektakuler yang dimunculkan aku tidak tepuk tangan (baru) wajar tersinggung," ujarnya.
Coki juga membantah terkait narasi yang menyebutkan dirinya tertidur sehingga membuatnya disuruh untuk naik ke podium.
"Enggak ada aku tertidur, sumpah demi Allah enggak tertidur. Aku dengarkan dia (Gubernur Edy) bercakap pun lagi. Diberitakan tertidur dan diusir, itu tidak benar. Sadis kali fitnahnya," ungkapnya.
Coki pun menyesalkan sikap yang telah dilakukan Edy terhadapnya. Seharusnya orang nomor satu di Sumut itu mampu menunjukkan dirinya sebagai panutan.
"Jangan seperti itu. Kita sudah paham tipikalnya, baru kali ini lihat pemimpin orang tidak tepuk tangan (saat) dia cakap, malah marah. Aku keluar karena dimakinya. Tidak enak juga dia dipermalukan di depan umum. Kita menjaga dia orang tua kita. Ya sudah lah, tidak usah seperti ini," pungkas Coki.
Berita Lainnya
Biaya Umrah Rp20-26 Juta, Amphuri: Bisa Bengkak Kalau Harus Karantina
Riau dan 10 Wilayah di Indonesia Ini Dilaporkan Nihil Kasus Baru Positif Corona
Pecah Rekor, Utang Baru Pemerintah Capai Rp 421 T di Semester I 2020
Dinilai Membebani Masyarakat, Abdul Wahid Sebut Rencana Penghapusan BBM Premium dan Pertalit
Nasarudin: Saya Masih Kader Golkar
Jemaah Haji Asal Riau Meninggal Dunia di Makkah Bertembah Jadi 4 Orang
Erick Thohir Sebut Pembentukan Panja Mampu Perbaiki Kinerja Garuda Indonesia
Daftar UMR Tertinggi di Indonesia
Dinding Rumah Warga Langgam Retak, Sumur Mengering dan Makam Ambrol
Ini Dampak Pemda Telat Serap APBD dan Dana Desa
Dimulai Besok, Airlangga Hartarto sebut PPKM Bukan Melarang Aktivitas, Hanya Pembatasan Pergerakan
Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran, Luhut: Kita Tidak Punya Pilihan