DPRD Riau Minta Pemerintah Siaga, Cuaca Ekstrem Meningkat

Kasir, ST Anggota Komisi 4 DPRD Riau saat diwawancarai wartawan

PEKANBARU, INDOVIZKA.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang belakangan ini semakin meningkat di wilayah Riau.

Anggota Komisi IV DPRD Riau, Kasir, ST mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meningkat di sejumlah wilayah Riau seiring cuaca panas ekstrem yang melanda provinsi tersebut. Beberapa titik api telah terdeteksi di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, dan Bengkalis.

“Kami meminta pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk segera menyiapkan langkah antisipasi.  Cuaca panas ekstrem ini harus disikapi secara serius, terutama di daerah yang memiliki hutan dan lahan gambut luas. Jangan sampai masyarakat menjadi korban akibat kurangnya kesiapan,” ujar politisi PKB ini di Pekanbaru, (3/11/2025).

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta patroli terpadu yang melibatkan BPBD, TNI, dan Polri dan pentingnya kesiapan personel dan peralatan pemadam.  

“Penanganan dini dan sistem peringatan cepat sangat penting. Kami juga berharap masyarakat ikut waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan di sekitar aliran sungai,” tambahnya.

Sementara itu, data dari BMKG Stasiun Pekanbaru menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir, curah hujan di sebagian besar wilayah Riau meningkat signifikan, terutama di wilayah Rokan Hulu, Kampar, dan Kuantan Singingi. Kondisi ini merupakan dampak dari fenomena atmosfer global yang memicu peningkatan intensitas hujan di wilayah Sumatera bagian tengah.

Pemerintah provinsi diimbau segera menyiapkan bantuan logistik dan alat berat di titik-titik rawan untuk mempercepat penanganan bila terjadi bencana. DPRD Riau juga berencana memanggil instansi terkait untuk mengevaluasi kesiapan daerah dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini.

"Selain upaya pemerintah, keterlibatan masyarakat dalam pencegahan karhutla juga dinilai sangat penting. Sosialisasi larangan tidak membuka lahan dengan membakar perlu terus digencarkan," terangnya.

Ia mengharapkan koordinasi yang kuat antara Forkopimda, perusahaan perkebunan, dan kehutanan untuk mencegah terulangnya kabut asap yang kerap terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Suhu udara di Riau tercatat mencapai 36 derajat Celcius, kondisi yang berpotensi risiko karhutla. (Adv)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar