Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Tagihan Listrik Naik, PLN Salahkan Drama Korea
JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Zulkifli Zaini dicecar Anggota Komisi VII DPR soal kenaikan tagihan listrik di masa pandemi pada Mei dan Juni, yang dinilai masyarakat tidak masuk akal dan hanya mengandalkan alasan yang terkesan dibuat-buat hingga lucu karena turut menjadikan drama Korea (drakor) sebagai kambing hitam.
Cercaan dari sejumlah wakil rakyat itu menanggapi alasan PLN yang mengatakan lonjakan tagihan listrik terjadi akibat peningkatan pemakaian listrik selama PSBB.
"Saya melihat ini alasan yang dibuat saja dan alasan itu sangat lucu sekali. Ada yang bilang kenaikan listrik karena WFH, ada yang bilang nonton drakor, ada yang apa dan sebagainya. Menurut saya tidak masuk akal," tegas Anggota Komisi VII Paramita Widya Kusuma, dalam rapat PLN bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (17/06/2020).
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
- Tindakan Memicu Konflik, Lagi-lagi PT. BPP Batu Ampar Lakukan Blasting Tidak Sesuai Kesepakatan
- Meisita Lomania: Terpilihnya Kesendirian di Pemilu 2024, Apakah Karena Banteng ada Banteng?
- Dugaan Kecurangan Pemilu di Penjara: Anggota DPR RI Gerindra Mencurigai Pergantian Kalapas
- Sepakat, Pemerintah Majukan Pilkada 2024 September
Selain itu, Paramita juga mengkritisi alasan PLN yang mengatakan lonjakan tagihan listrik salah satunya diakibatkan masalah pencatatan meteran listrik yang tidak bisa dilakukan selama PSBB. Karena ada ketakutan akan mengakibatkan petugas pencatat meteran bisa terpapar Covid-19 jika melakukan tugas pencatatan.
"Misalnya masalah pencatatan meteran yang tidak melaksanakan tugas karena melindungi pelanggan dari terpaparnya corona. Memangnya petugas langsung bertatap muka dengan pelanggan? Kan tidak. Mereka hanya menghadapi mesinnya saja," kata Paramita.
PLN selain dianggap hanya berputar-putar pada alasan yang terkesan dibuat-buat. Akibatnya Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Eddy Soeparno, menegur PLN untuk belajar berkomunikasi yang baik dan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak pantas di tengah situasi sekarang.
"Terkait komunikasi, Pak, masyarakat lagi susah, kaget dengan adanya lonjakan tagihan. Jadi tolong dari PLN jangan sampai ada kata-kata, kalimat, mengatakan bahwa masyarakat tentu bekerja dari rumah, banyak yang nonton drama Korea, enggak usah, Pak. Itu kan bahasa-bahasa yang non-sains, Pak," ujarnya.
Berita Lainnya
KDRT Tidak Hanya Kekerasan Fisik, Simak 5 Tandanya
Ini Besaran Insentif untuk Tenaga Medis Tangani Pasien Corona
Sebanyak 5.816 Orang Siap Menjadi Relawan Covid-19
Iuran BPJS Kesehatan Tahun 2020 Ditanggung Pemerintah, Ini Peserta yang Berhak Dapat
Rupiah Terpuruk, Pemerintah Diminta Dahulukan Penanganan Corona
Sore Ini, Panglima TNI dan Kapolri Kunjungan Kerja ke Riau
Pemerintah akan Bedakan Izin Usaha Investasi Berisiko Tinggi
Tenaga Honorer Dihapus 2023, Apa Rencana Besar Pemerintah?
Menkominfo: Presiden Minta Teknologi Informasi Mampu Dikuasai Bangsa Indonesia
Kemenag Tutup Sementara Aplikasi Pendaftaran Umrah Siskopatuh karena Corona
Kenapa Jokowi Tolak Lockdown?
Gamelan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO