Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Tak Ingin Langgar PPKM, Rais Aam PBNU Sebut Kemungkinan Muktamar NU Dimajukan
JAKARTA (INDOVIZKA) - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, membuka opsi akan memajukan waktu penyelenggaraan muktamar NU ke-34 di Lampung lebih awal. Dia tak ingin melanggar kebijakan pemerintah soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh daerah di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menerapkan PPKM level 3 di seluruh daerah di Indonesia, selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.
Kiai Miftach menegaskan, muktamar tetap dilaksanakan pada 2021 ini. Sebab hal itu merupakan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar NU, September lalu.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
"Sesuai amanat dan itu sudah keputusan Munas, muktamar diselenggarakan pada tahun 2021," katanya, Kamis (18/11).
Ia mengatakan sebenarnya muncul dua opsi waktu pelaksanaan muktamar. Yang pertama yakni memajukan, sedangkan yang kedua mundur pada tahun 2022 yang akan datang. Namun, dengan tegas, Miftach memilih waktu yang lebih dini.
"Otomatis dan (muncul opsi) pun maju monggo, mundur monggo, kalau mundur 2022. Kami akan pilih yang maju saja," katanya.
Ia memastikan bahwa pelaksanaan Muktamar NU nanti akan digelar sebelum dimulainya kebijakan PPKM level, yakni jelang perayaan Natal hingga Tahun Baru 2022.
"Sebelum ini, pokoknya nggak nabrak pada PPKM nya pemerintah dimulai pada 24 Desember 2021 - 2 Januari 2022," ucapnya.
Ia menyebut, jika muktamar dilakukan lebih dini membawa dampak positif bagi organisasi. Sedang jika mundur kembali, maka hal tersebut justru akan memperlambat laju regenerasi organisasi.
Diketahui Muktamar NU ke-34 sudah sempat ditunda pelaksanaannya, dari yang semestinya digelar 2020 lalu. Penyebabnya adalah pandemi Covid-19.
"Kalau ke belakang justru negatif. Dan bila maju akan positif," pungkasnya.
.png)

Berita Lainnya
Pelaku Perjalanan Atas Dasar Diplomatik Dibebaskan dari Kewajiban Karantina
Kasus Stunting di Kecamatan Tembilahan Butuh Penanganan Holistik
Melalui Vid-Con, Dinkes Riau Apresiasi Upaya Pemkab Inhil dalam Penanganan Covid-19
Heboh, 1 Warga Kerinci Dimakamkan Malam Hari dengan Protokol COVID-19
Dinkes Inhil Jelaskan 6 Cara Untuk Menjaga Mutu dan Keamanan Hasil Olahan Pangan
Sering Mengantuk di Siang Hari? Waspada Narkolepsi
Enam Daerah di Riau Ini Beresiko Terjadinya Penularan Covid-19
RSUD Puri Husada Tembilahan Pasang Alat PCR Swab Covid-19
Pastikan Ketersediaan Sarana Prasarana, Dinkes Inhil Taja Pertemuan Update Data
Hindari Penyebaran Covid-19, Semua Pintu Masuk Perbatasan Riau Kembali Diperketat
Survei Kemenkes Sebut Efektivitas Dua Dosis Sinovac Lebih 90 Persen
Tak Hanya Olahraga, 4 Makanan Ini Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Jantung