TKI Terus Berdatangan, GP Ansor Inhil Ingatkan Pemkab Perketat Pengawasan

GP Ansor dan Polri terus bersenergi dalam penanganan masalah sosial

INDOVIZKA.COM- Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) memberikan peringatan keras kepada pemangku kebijakan agar serius menyikapi banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang berdatangan masuk ke Indonesia, khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir.

Mengingat Inhil sebagai salah satu kabupaten terluar yang berbatasan langsung dengan Propinsi Kepulauan Riau menjadi pintu gerbang masuknya orang dari negara tetangga.

Apalagi Inhil yang dikenal dengan Negeri Seribu Parit ini memiliki banyak pelabuhan- pelabuhan kecil dan jalur transportasi laut dan sungai yang jumlahnya tidak sedikit. 

"Tentu hal ini akan sangat menyulitkan petugas untuk melakukan pengawasan terhadap alur kedatangan orang dari luar wilayah Inhil," kata Taufiqul Ulum, Wakil Ketua PW GP Ansor Riau asal Inhil, kepada indovika.com di Tembilahan, Selasa (31/3/2020).

Untuk itu, ia meminta Pemda Inhil dan aparat terkait harus lebih fokus mengantisipasi permasalahan tersebut. Pemangku kebijakaan, menurutnya harus dan wajib membuat protokol yang ketat atas penanganan alur kedatangan orang dari luar wilayah.

"Pemerintah daerah jangan sampai kecolongan dengan hal ini, karena kalau sampai terjadi maka semua upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 yang dilakukan akan sia-sia. Jangan biarkan dengan mudah orang luar masuk ke Inhil," kata Taufiq mengingatkan.

Sebagian bentuk upaya bersama untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, PC Ansor Inhil melalui Badan Semi Otonomnya, Satkorcab Banser Kab. Inhil juga turut mengambil peran dalam kegiatan penyemprotan disinfektan bersama Polres Inhil, Pemda Inhil, Kodim 0314 dan seluruh elemen masyarakat yang dilaksanakan secara massal hari ini, Selasa (31/3/2020).

Namun, dikatakan Taufiqul Ulum, hal ini akan sia-sia jika tidak ada tindak lanjut dengan pembatasan orang  masuk ke wilayah Inhil khususnya dan Riau pada umumnya.

"Apalagi lagi pendatang dari negara tetangga. Satu-satunya cara yang paling efektif untuk memutus mata rantai penyebaran adalah sosial distancing dan karantina wilayah, jangan sampai Pemda kecolongan, satu saja masuk penderita positif ke wilayah kita maka sia-sialah perjuangan kita perang melawan Corona," himbaunya.

Ia juga berharap, seluruh komponen masyarakat harus bahu membahu ikut serta mengawasi kedatangan orang asing, mulai dari tingkatan terendah RT, RW, Kades, sampai ketingkat kecamatan dan kabupaten.

"Semua organisasi kepemudaan dari  level desa sampai paling atas harus bersama-sama waspada dan ikut mengawasi, " pungkasnya.

Begitu juga dari internal Ansor sendiri, ia berpesan sesuai instruksi Pimpinan Pusat melalui Ketua PW GP Ansor Riau, agar semua Pengurus PC Gp Ansor se Riau hingga kader di level terbawah terus meningkatkan kewaspadaan dan membantu aparat yang berwenang dengan cara melaporkan jika ada pendatang yang baru masuk dari luar.

"Kalau mengandalkan aparat kasihan mereka karena keterbatasan personil dan luasan wilayah," tutupnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun indovizka.com, hari ini sedikitnya ada 500 TKI asal Indonesia pulang ke tanah air karena diberlakukannya Lockdown oleh pemerintah Malaysia. Dari sekian banyak TKI yang pulang, dikabarkan ada beberapa orang merupakan warga Tembilahan.

"Di lorong kami ada TKI yang baru datang dari Malaysia malam tadi," kata Padli, warga Jalan Sapta Marga Tembilahan ini.

Begitu pula yang disampaikan Arasy, Staf Kantor Desa Sialang Panjang Kecamatan Tembilahan Hulu ini. Ia juga menyebutkan, ada warga desa sebagai TKI yang pulang dari Malaysia hari ini.

"Hari ini ada warga Sialang Panjang yang mau pulang dari Malaysia Pak," katanya.(san)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar