Akibat Penurunan Harga, Target Produksi Minyak Mentah Riau Dipangkas

Ilustrasi Minyak Mentah

PEKANBARU -  Target produksi minyak mentah Provinsi Riau tahun 2020 harus direvisi dari 735 ribu barel per hari menjadi 275 ribu barel per hari. Kebijakan ini diambil lantaran anjloknya harga pergerakan rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) akibat dampak wabah covid-19 sebagai pandemi global.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indra Agus Lukman mengatakan, ada sejumlah faktor penyebab anjloknya ICP, utamanya terkait dengan penyebaran covid-19 di sebagian besar negara produsen minyak mentah.

Kemudian, juga terkait dengan adanya travel restriction (pembatasan perjalanan) di seluruh negara, sehingga mengakibatkan permintaan minyak global turun drastis. 

Selain itu, penurunan ICP juga dipengaruhi oleh konflik perdagangan minyak antara negara OPEC dan non OPEC yang menyebabkan indikasi oversupply dan memicu harga minyak dunia terjun bebas di awal Maret 2020 lalu.

"Dan kejadian ini bersamaan dengan adanya pandemi covid-19 yang mulai merebak sejak awal tahun 2020,"terang Indra, Minggu (5/7/2020) di Pekanbaru.

Lebih lanjut Indra mengatakan, menghadapi kondisi tersebut, pihaknya bersama SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah setempat telah mengantisipasi agar kegiatan hulu migas tidak terganggu.

"Antara lain, kita bersama teman-teman SKK Migas dan KKKS melakukan efisiensi dan optimalisasi. Kemudian, strategi logistik dibuat lebih terpadu agar cost production bisa turun," ungkapnya, di mediacenterriau.

"Distribusi pengangkutan sengaja diturunkan, kalau kita produksi sebesar terget sebelumnya dengan harga 38 dolar per barel, uang itu hanya habis di operasional saja. Makanya produksi harus  dibatasi dan tidak melebihi target, karena kalau melebihi, ruginya akan lebih banyak," tambah Indra. (*)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar