Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Masjid Bukan Tempat Penyemaian Radikalisme, Hidayat Nur Wahid Ajak Anak Muda Makmurkan Masjid
JAKARTA (INDOVIZKA) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan, masjid bukanlah tempat penyemaian radikalisme. Jadi, untuk mencegah dan menghilangkan radikalisme, Masjid perlu dimakmurkan oleh anak-anak muda yang mempunyai pengetahuan ke-Islaman. Sehingga mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.
Demikian diungkapkan Hidayat Nur Wahid dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR yang dikemas dalam bentuk Temu Tokoh Nasional kerjasama MPR bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Administrasi Jakarta Selatan. Menurutnya, dalam memakmurkan masjid dibutuhkan pengelolaan yang baik.
“Dengan memakmurkan masjid melalui pengelolaan yang baik maka masjid bukan menjadi klaster terorisme dan radikalisme. Tetapi masjid menjadi tempat terwujudnya Islam yang rahmatan lil alamin. Kalau sudah rahmatan lil alamin tidak mungkin menjadi radikal,” kata Hidayat Nur Wahid.
Hidayat Nur Wahid yang biasa disapa HNW itu menolak anggapan bahwa radikalisme muncul dari masjid. “Masjid bukanlah tempat penyemaian radikalisme. Justru kalau ingin radikalisme diberantas maka masjid perlu dimakmurkan oleh orang-orang yang mempunyai pengetahuan Al Qur’an. Kalau mereka bertakwa pastilah tidak radikalis,” tandasnya.
Terkait Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), lanjut Hidayat, sesungguhnya adalah warisan jihad dan ijtihad dan hadiah dari peran serta para kiai dan ulama, baik dari Ormas Islam maupun dari partai Islam. Hidayat menyebutkan beberapa tokoh seperti KH Wahid Hasyim dari NU, KH Mas Mansyur dari Muhammadiyah, KH Abdul Halim dari PUI, dan lainnya.
“Para tokoh ini, baik dari NU, Muhammadiyah, PUI, Persis, Al Khairiyah, Partai-partai Islam, pastilah orang yang aktif di masjid. Bukan sekadar jemaah, tetapi menjadi khatib dan orang yang memakmurkan masjid. Dengan kecintaan pada Indonesia, para tokoh ini menyelamatkan Indonesia dari Belanda dan dari paham komunisme. Inilah Indonesia sekarang yang diwarisi oleh mereka,” jelasnya.
Para tokoh Islam ini, lanjut Hidayat, terlibat dalam memerdekakan Indonesia dan membahas dasar negara Indonesia merdeka. Hingga bentuk Pancasila dalam UUD NRI Tahun 1945.
“Lima sila Pancasila adalah sila-sila yang akrab dengan orang masjid atau aktivis masjid. Seperti Ketuhanan yang Maha Esa, orang masjid pasti paham. Jamaah identik dengan persatuan,” ujar Hidayat.
Berita Lainnya
KNKT Pastikan Sriwijaya Air SJ-182 Tidak Meledak di Udara
Nikah di KUA Tidak Dipungut Biaya, Berikut Persyaratannya
Jika Terjadi Lonjakan Covid-19 Pascalebaran, Kemendagri akan Evaluasi Kepala Daerah
Pemerintah Tak Buka Lowongan CPNS di 2022, Hanya Rekrut PPPK
Siap-siap Harga Tahu Tempe Bakal Naik Mulai Senin
Kemenag dan PIHK Tetapkan Harga Haji Khusus Rp 123 Juta
Berikut Penjelasan Tentang Tes SKD CPNS 2019 dari Soal Ujian Hingga Sistem Penilaian
SJ182 Hilang, Warga Pulau Seribu Dengar Dua Kali Ledakan
Berdasarkan Bukti Otentik, Panglima TNI: Seluruh Awak KRI Nanggala-402 telah Gugur
Cara Lengkap untuk Wajib Pajak Ikut Program Pengungkapan Sukarela
256 WNA Cina Masuk Indonesia saat Larangan Mudik Lebaran Diberlakukan
Airlangga: Pemerintah Dukung Inovasi di Bidang Kesehatan dan Farmasi