Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Dibangun Mahal-Mahal, Stadion Utama Riau Eks PON Jadi Lapak Tenda Ceper
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Pekan Olahraga Nasional (PON) selalu menyimpan pertanyaan tersendiri di akhir penyelenggaraan, khususnya nasib venue. Stadion Utama Riau Salah satunya.
Stadion Utama Riau merupakan salah satu venue yang berakhir miris. Dibangun dengan harga yang fantastis Rp 1,18 triliun, stadion bekas perhelatan PON 2012 itu berakhir menjadi lokasi lapak tenda ceper.
Stadion utama yang berlokasi di Kecamatan Bima Widya, Kota Pekanbaru itu kini tampak tidak terawat. Selain tampak pedagang, faktanya dinding-dinding sekitar pintu gerbang stadion banyak coretan, belum lagi sampah dan ilalang yang akhirnya tumbuh di lahan parkir karena kurang diurus.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau Bobi Rahmat membantah jika stadion peninggalan PON itu tidak dirawat. Buktinya, masih ada tim sepakbola yang menggunakan area tersebut.
- Banjir Setiap Tahun di Pelalawan, DPRD Riau Minta Pemerintah dan PLN Bertindak
- Pemprov Riau Diminta Serius Berantas Judi Online
- APBD 2025 Diisukan Defisit, Fraksi PKB: Tak Masalah Jika Demi Kepentingan Masyarakat
- Tabligh Akbar di Tembilahan, UAS Sampaikan Dukungan untuk Paslon Bermarwah dan Fermadani
- Targetkan Rampung Akhir November, DPRD Riau Percepat Pembahasan RAPBD 2025
"Stadion itu masih tetap dalam perawatan tapi memang karena COVID-19 kita fokus pemulihan itulah dulu," kata Bobi kepada pewarta, Kamis (7/10/2021).
"Ada tim sepakbola juga di sana latihan (jadi) di dalam stadion tetap fungsional. Tidak ada masalah karena semua kami rawat," dia menambahkan.
Namun begitu, ia mengakui jika ada beberapa fasilitas pendukung warisan PON yang tidak bisa dipertanggungjawabkan perawatannya. Hal ini tak lepas adanya kasus sengketa lahan.
"Untuk fasilitas pendukung, seperti yang selalu ramai, itu tenda ceper. Selalu kami awasi sama Satpol PP karena itu lahan sengketa. Ada gugatan dari orang yang mengaku pemilik tanah ke pemerintah, ya masih proses hukum," dia mengungkapkan.
Kasus itu pun membuat Pemprov Riau kesulitan untuk melakukan penertiban lokasi. Walau begitu, masyarakat diklaimnya masih menggunakan area tersebut untuk berolahraga pada sore hari.
Tenda ceper sendiri dikenal masyarakat sebagai fasilitas nongkrong dengan tenda tidak lebih dari 1,5 meter. Fasilitas itulah yang kemudian dijadikan lapak mesum.
"(Stadion) bukan hanya (jadi) semak tapi juga dijadikan tempat mesum," kata salah satu warga, Abdullah.
"Siapa yang tak kenal tenda ceper, sudah berulang kali juga dirazia sama Satpol PP. Tapi tak lama terulang lagi," imbuhnya.
Apa yang dialami Stadion Utama Riau menambah daftar panjang venue-venue bekas PON yang berakhir tragis. Sebelumnya, Stadion Palaran di Samarinda juga disebut minim pemanfaatan.
.png)

Berita Lainnya
UPDATE Covid-19 di Riau: 7.017 Pasien ODP, 1 PDP Meninggal Dunia
Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkab Rohul Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru 2021
Jelang Ramadan, Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Pekanbaru Masih Stabil
LBH Ansor Riau Sikapi Laporan Resmi DPD KNPI
Kapemary Kampar Gelar Bukber di Rumah Ongah Reborn
SPBU di Inhil Dilarang Layani Pembelian Pertalite Jerigen
Warning, Kasus Positif Covid-19 di Riau Makin Meningkat
Imigran asal Afganistan Demo, IOM dan Kesbangpol Segera Lakukan Rapat
Berikut Daftar Nama 104 Pejabat Eselon III Pemkab Inhil Dilantik Bupati Wardan
Polresta Pekanbaru Gratiskan SIM Bagi Warga Kelahiran 1 Juli
Plt Bupati Bersama Polres Kepulauan Meranti Turun ke Pasar Pastikan Stok dan Harga Pangan Aman
PLN : Hanya 10 Persen Pelanggan di Riau Alami Kenaikan Tagihan Listrik