Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Ubedilah Badrun, Pelapor Gibran-Kaesang Pernah Tolak Doktor HC
JAKARTA (INDOVIZKA) - Nama Ubedilah Badrun menjadi sorotan setelah melaporkan dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 10 Januari lalu. Ubedilah melaporkan keduanya atas tuduhan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) terkait relasi bisnis dengan perusahaan yang diduga terlibat pembakaran hutan.
Ubedilah mengatakan alasan pelaporan itu dia lakukan sebagai semangat pemberantasan korupsi. “Sebagai bagian dari sejarah 98, saya menolak praktik KKN kembali bermunculan,” kata dia pada Senin, 10 Januari 2022.
Lantas, siapa sosok Ubedilah yang melaporkan Gibran dan Kaesang?
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Ubedilah adalah seorang dosen Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta. Dikenal juga sebagai aktivis, Ubedilah membidani lahirnya Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) yang merupakan organisasi dalam pergerakan reformasi 1998. Pada 1997, dia pernah memimpin demonstrasi menolak pencalonan kembali Soeharto sebagai presiden.
Pada Oktober tahun lalu, Ubedilah yang juga merupakan Anggota Presidium Aliansi Dosen Universitas Negeri Jakarta pernah menentang pemberian gelar doktor honoris causa kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Ubedilah kala itu menduga rencana pemberian gelar doktor honoris causa dilakukan karena ada kepentingan pragmatis serta instrumen transaksional dengan penguasa.
Lulusan program Pascasarjana Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) ini, pernah dimintai oleh Partai Keadilan Sejahtera menjadi tim fit and proper test untuk pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2019. Kala itu kursi wakil gubernur kosong pasca mundurnya Sandiaga Salahuddin Uno yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Sebelum mengajar di UNJ, Ubedilah pernah menjadi tenaga pengajar Labschool Jakarta dan menjadi Vice Principal di Tokyo Indonesian School. Di Jepang aktif mengikuti seminar Japan Education Forum (JEF II) tahun 2005 dan Japan Education Forum (JEF III) tahun 2006. Dia juga terpilih sebagai Ketua Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi se-Indonesia (APPSANTI) periode 2018-2020.
.png)

Berita Lainnya
Pekerja Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Bakal Dapat BLT Rp1 Juta
BKN: SK Pengangkatan Honorer Jadi PPPK Terbit 1 Januari 2021
Anies Baswedan Positif Covid-19
DPR Minta Pemerintah Bertindak Cepat Perbaiki Tol Cipali
Didatangi TP3, Fraksi PKS Segera Surati Komnas HAM Terkait Dugaan Pelanggaran HAM Terhadap 6 Laskar FPI
Abdul Wahid Minta SKK Migas Pastikan Alih Kelola Blok Rokan Tidak Menimbulkan Masalah
Investor Asing Mulai Lirik Pembangunan Fisik Ibu Kota Baru di Kalimantan
DPR Curigai Formulasi THR Ala Menkeu, Diingatkan agar Sejalan dengan Presiden
BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan Fasilitas Pembiayaan Perumahan Bagi Peserta
Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Pembobolan Rumah Jaksa KPK
Biaya Tes Antigen di Stasiun Turun Jadi Rp35 Ribu Mulai 1 Januari 2022
Sejumlah Mahasiswa Kembali Desak Kejari Usut Kasus Ketua DPRD Hamdani