Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
PKB: Duet Prabowo-Cak Imin Kombinasi Ideal
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/23544179461-pkb-duet-prabowo-cak-imin-kombinasi-ideal.jpg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, duet Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merupakan kombinasi ideal. Meski begitu, PKB masih memperjuangkan agar Muhaimin menjadi calon presiden, bukan calon wakil presiden.
"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," ujarnya menanggapi deklarasi Prabowo-Muhaimin, Selasa (1/2).
Meski mendorong Muhaimin sebagai capres, Jazilul mengakui harus realistis juga dan tidak menolak usulan Muhaimin sebagai cawapres.
- Skandal Judi Online di Kemenkominfo: Menkominfo Budi Arie dalam Sorotan Tajam
- Duet Maliki dan Abu Khoiri Ramaikan Pilkada Rohil 2024
- Mantan Bupati Inhu Ambil Formulir Pendaftaran Balon Gubri ke PDIP dan PKB
- Sejumlah Bakal Calon Bupati dan Wakil Mendaftarkan Diri di PKB Inhil
- Aktivis 98 Dorong Abdul Wahid Maju Pilgubri Tuntaskan Cita-cita Reformasi
"Saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," jelasnya.
Secara hitungan, pasangan Prabowo-Muhaimin sebagai capres-cawapres sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Gerindra mendapatkan perolehan suara 12,57 persen, sementara PKB 9,69 persen.
"Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," kata Jazilul.
Pasangan Prabowo-Muhaimin juga cukup ideal karena mewakili unsur nasionalis-religius, militer-sipil, tua dan muda. Kata Jazilul, keduanya juga cukup akrab meski berbeda koalisi pada Pilpres 2019.
Keuntungan dari segi politik keduanya merupakan ketua umum partai sehingga mudah melakukan konsolidasi ke bawah.
"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1," kata Jazilul.
Komunikasi PKB-Gerindra
Sejauh ini PKB belum membangun komunikasi lebih jauh membahas pasangan calon presiden dengan Gerindra.
"Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya nggak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya," kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Jazilul mengatakan bahwa saat ini masih ada waktu sekitar dua tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
"Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi," katanya.
Berita Lainnya
The Next Bupati Inhu? Inilah Sosok Ade Agus Hartanto
Perindo dan PDIP Tolak RUU yang Melarang Mantan HTI Ikut Pemilu
AHY: Moeldoko Aktor Utama Sekaligus Korban Demokrat KLB
Safari Ramadhan ke Metro, Ketua Panwaslu Reteh Imbau Warga Tolak Politik Uang
Bawaslu Pekanbaru Beri Catatan Hasil Pleno DPSHP KPU
Muswil VI PAN Riau Digelar 30 Desember
PKB Pandai Membaca Momen, Abdul Wahid Pemimpin yang Solutif
Bagi-bagi Tumpeng di HUT ke-48, Zukri Minta Kader PDIP Terus Berkontribusi untuk Masyarakat
Golkar Tampung Aspirasi soal RUU Pemilu, Airlangga akan Sampaikan Sikap Resmi
Relawan Jokowi Duga Moeldoko Terjebak Siasat SBY Besarkan AHY
Kekuatan Kader dan Tokoh, Abdul Wahid: Modal Besar Manajerial Partai
Syamsuar Sampaikan Kebutuhan Riau di Acara Rakernas Golkar