Ajak Pelajar Lawan Hoaks di Media Sosial, Kominfo Gelar Webinar di Kota Dumai

Ajak Pelajar Lawan Hoaks di Media Sosial, Kominfo Gelar Webinar di Kota Dumai. (istimewa)

DUMAI, INDOVIZKA – Berita bohong atau kabar palsu (hoaks) tak pernah berhenti berseliweran di media digital. Media sosial dan aplikasi percakapan grup WhatsApps, menjadi salah satu media yang digunakan untuk penyebaran berita hoaks. 

Selain merugikan, hoaks dapat membahayakan masyarakat, bahkan perpecahan bangsa.

Agar masyarakat tidak terjebak dalam berita hoaks, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Dumai, Senin (13/5/2024) pagi, pukul 09.00 WIB.

Mengusung tema ”Lawan Hoaks di Media Sosial”, webinar yang akan diikuti secara nobar oleh pelajar dari berbagai sekolah itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Yakni, pengawas SMK sekaligus fasilitator Guru Penggerak Nurjasmi, dosen dan praktisi bisnis Universitas Jambi Riyanto, influencer Dyah Hakim, dan Fitta Mamita selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera130524. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Ahad (12/5/2024).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, hoaks tak ubahnya seperti narkotika dan pornografi. Apabila dibiarkan, hoaks bisa membahayakan dan merugikan masyarakat. ”Hoaks bisa membunuh karakter seseorang. Berita bohong itu bersifat manipulatif, penuh kecurangan, dan dapat menjatuhkan orang lain,” jelasnya dalam rilis.

Kemenkominfo berpesan agar berhati-hati sebelum meneruskan pesan. Hoaks dapat ditengarai antara lain dengan judul yang bombastis dan provokatif. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoaks.

”Lawan hoaks dengan cara mencermati alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto, dan ikut serta dalam grup diskusi anti-hoaks. Hanya karena banyak teman men-share berita tertentu, bukan berarti berita tersebut pasti benar. Alih-alih langsung mempercayai dan membagikannya, Anda bisa mencegah ikut ramai-ramai termakan hoaks dengan melakukan pengecekan lebih lanjut,” imbuh Kemenkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kota Dumai, Riau, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar