PT Pulau Sambu Group Bangun Tanggul Dipinggir Pantai Kuala Selat

Bupati Inhil HM Wardan meninjau bangunan tanggul di pinggir pantai Kuala Selat

INHIL (INDOVIZKA) - Sebagai rasa kepedulian terhadap keberlangsungan kebun kelapa masyarakat di Indragiri Hilir khususnya di Desa Kuala Selat Kecamatan Tanah Merah, PT Pulau Sambu Group mulai mengoperasikan 1 unit Excavator untuk membangun tanggul pinggir pantai di kebun masyarakat Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir, Riau sepanjang ± 8 Km akhir tahun 2020 lalu.

Bupati Indragiri Hilir Drs. H.M. Wardan, MP yang didampingi Ketua DPRD Inhil Dr. Ferriyandi ST, MM, MT, Dandim 0314/Inhil Letkol Inf. Imir Faisal, dan Wakapolres Inhil Kompol Kari Amsah Ritonga melakukan saat kunjungan kerja ke Desa Kuala Selat, Kamis (71/1/2021) menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Sambu Group atas pengadaan alat berat tersebut.

Menurut Bupati Wardan, pembuatan tanggul ini sangat diperlukan karena tanggul yang ada sebelumnya sudah sangat dekat dengan bibir pantai akibat abrasi yang terus menerus dan sebagian sudah mengalami kerusakan.

"Tanggul ini sangat diperlukan masyarakat, karena tanggul yang lama sudah rusak dan sangat dekat dengan bibir pantai akibat abrasi," kata Wardan.

Hal senada juga diucapkan Kades Kuala Selat Imam Taufik S.Pd. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasihnya mewakili seluruh petani Kuala Selat.

Menurut Imam, dengan pembangunan tanggul sepanjang 8 Km tersebut diharapkan dapat menyelamatkan kebun masyarakat seluas ± 2.455 hektar. 

Sementara itu, Ahlim Ginting mewakili PT Pulau Sambu Group menyampaikan, walaupun di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, Sambu Group senantiasa tidak melupakan kepedulian terhadap kebun kelapa masyarakat. Pengadaan alat berat ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Sambu Group terhadap keberlangsungan perkebunan kelapa di Indragiri Hilir. Berada dalam satu ekosistem kelapa, antara Sambu Group dan petani kelapa terdapat suatu jalinan simbiosis mutualisme.  

“Sambu Group sudah 53 tahun berada di Indragiri Hilir dan insya Allah akan tetap disini, tidak akan kemana – mana. Oleh karena itu keberadaan kebun kelapa masyarakat adalah suatu hal yang sangat penting bagi Sambu Group,” kata pria yang sudah 32 tahun bergabung di Sambu Group.

Selanjutnya lulusan Jurusan Teknik Tanah dan Air, Fakultas Teknologi Pertanian - IPB ini menjelaskan bahwa pekerjaan pembuatan tanggul harus dilakukan dengan cermat meliputi pemilihan alat yang tepat, desain tanggul yang benar serta jarak antara bibir pantai dengan tanggul yang dibuat juga harus diperhatikan.

Pemilihan alat yang tepat maksudnya, tidak semua jenis alat sesuai untuk digunakan dalam pembuatan tanggul di areal pantai dengan tanah rawa bergambut tipis dan dipengaruhi oleh pasang surut. Alat berat harus memiliki track shoe yang lebar serta mempunyai jangkauan yang panjang (long arm). Selain itu pengoperasiannya itu harus menggunakan landasan kayu (matting) karena daya dukung tanah di lokasi kerja sangatlah rendah.

Desain tanggul harus dapat menjamin kekuatan tanggul dalam jangka waktu yang lama bisa bertahan dari abrasi air laut, jika tidak pekerjaan tersebut akan sia-sia saja, dimana hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun tanggul tersebut akan rusak kembali.

Jarak dari Pantai ke Lokasi Tanggul juga harus jadi pertimbangan, jika terlalu dekat dengan bibir pantai maka resiko kerusakkan tanggul akan lebih cepat tetapi sebaliknya jika terlalu jauh dari bibir pantai lahan masyarakat yang “terbuang” juga akan semakin luas untuk itulah perlu pemikiran dan diskusi yang mendalam antara semua pihak termasuk masyarakat petani sekitarnya.

“Semoga dengan adanya tanggul ini dapat meningkatkan semangat petani dalam mengolah lahan mereka, baik untuk perkebunan kelapa maupun tanaman yang bermanfaat lainnya, “ imbuhnya.

 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar