Kadernya Viral Aniaya Pelajar, Ketua PDIP Sumut Minta Maaf


JAKARTA (INDOVIZKA) - Ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut) Rapidin Simbolon merespons viralnya penganiayaan yang dilakukan HSM, kader Satgas Cakra Buana, organisasi masyarakat di bawah naungan partainya. Dia meminta maaf dan menyatakan akan memecat pelaku.

"Kalau benar dan kenyataan seperti itu. Gaya preman dan arogansi itu, maka kami mengambil tindakan tegas. Kami akan sampai pemberhentian (dipecat)," kata Rapidin kepada wartawan, Sabtu (25/12).

Dia mengakui, kader yang telah ditangkap polisi atas kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur itu akan dipecat secara tidak hormat. Menurutnya, hal itu sesuai arahan Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kader tidak dibenarkan melakukan tindakan-tindakan tak terpuji. Apalagi ini dilakukan kepada anak di bawah umur. Saya sampaikan permohonan maaf," pungkas mantan Bupati Samosir itu.

Seperti diberitakan, seorang pria pengendara mobil Toyota Prado dengan nomor polisi BK 995 viral di media sosial seusai memukul dan menendang anak di bawah umur. Aksi pemukulan yang diduga dipicu persoalan parkir itu terekam kamera CCTV salah satu minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kota Medan, pada 16 Desember 2021.

Dalam video menunjukkan pemukulan itu berawal saat HSM tiba di minimarket dan langsung memarkirkan mobilnya. Namun, mobil sempat menyenggol sepeda motor yang terparkir di depannya.

Tak lama berselang, pemilik sepeda motor berinisial FL yang diketahui masih pelajar keluar dari minimarket seusai berbelanja. Di saat yang bersamaan HSM juga turun dari kendaraannya. Keduanya pun sempat berdialog.

Tiba-tiba terlihat HSM langsung memukul wajah FL. Bukan hanya sekali pukulan, Dia juga menendang FL yang masih membawa barang belanjaannya.

Mendapat pukulan, FL hanya diam dan tak membalas. Belakangan diketahui FL telah membuat laporan ke polisi pada 17 Desember 2021. Video penganiayaan itu pun viral.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar