Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Mantan Gubernur Riau Annas Maamun Bebas
PEKANBARU - Mantan Gubernur Riau, Annas Maamun, bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Masa hukuman Annas terkait suap alih fungsi lahan hutan di Riau sebesar Rp3 miliar telah berakhir.
Annas Maamun dikabarkan keluar dari Lapas pada Senin (21/9/2020) pagi. Bebasnya Annas Maamun karena mendapat pemotongan masa hukuman setelah Presiden Joko Widodo mengabulkan permohonan grasinya.
Grasi diberikan karena Annas Maamun telah memenuhi persyaratan. Di antaranya, telah berusia 70 tahun dan menderita sakit sesuai Permenkumham Nomor 49 Tahun 2019.
- Kabar Gembira! Umur 16 Tahun Sudah Bisa Rekam e-KTP
- Akhirnya, Pemda Inhil Menang Atas Gugatan Sengketa Lahan Gedung DPRD
- Disnakertrans Riau Buka Posko Pengaduan THR, Ini Lokasinya
- Abdul Wahid Terima Penghargaan Tokoh Politik Inspiratif
- Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN
Sesuai jadwal, harusnya mantan Bupati Rokan Hilir itu bebas pada 2021 mendatang. Namun setelah mendapatkan pemotongan masa hukuman, Annas Maamun bebas pada 2020.
Bebasnya Annas Maamun dibenarkan oleh menantunya Dwi Agus Sumarno. "Benar, beliau sudah bebas," kata Dwi, Selasa (22/9/2020).
Dwi menyatakan, saat ini Annas Maamun masih berada di Bandung sekaligus menjalani pemeriksaan kesehatan. Setelah itu, politisi Partai Golkar itu berencana melakukan ziarah ke makam adiknya di Jakarta.
Namun Dwi belum bisa memastikan kapan Annas Maamun dibawakan kembali ke Riau. Apalagi kondisi kesehatannya belum benar-benar baik.
"Jika kondisi kesehatan beliau membaik, beliau akan kembali ke Riau. Apalagi beliau sudah terlalu lama berada di dalam (penjara) ditambah faktor usia beliau," tutur Dwi.
Diketahui, selama menjalani masa hukuman di Sukamiskin, Annas Maamun rutin mendapat perawatan dari dokter Lapas. Berdasarkan catatan medis, Annas menderita penyakit PPOK (COPD akut), dispepsia syndrome (depresi), gastritis (lambung), hernia dan sesak nafas.
Annas Maamun menerima suap sebesar Rp3 miliar dari PT Duta Palma melalui Gulat Medali Emas Manurung. Suap bertujuan agar anak anak perusahaan PT Darmex Agro di Kabupaten Inhu, seperti PT Palma Satu, PT Banyu Bening Utama, PT Panca Agro Lestari dan PT Seberida Subur dimasukkan atau diakomodir dalam usulan perubahan RTRW Riau 2014.
Annas Maamun divonis enam tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada 2015 karena terbukti menerima duit terkait alih fungsi lahan untuk perkebunan sawit. Hukuman itu ditambah oleh MA menjadi 7 tahun penjara.
Berita Lainnya
5 Fitur Baru WhatsApp yang Diperkirakan Hadir pada 2022
50 Sekolah di Inhil Diizinkan Belajar Tatap Muka Oleh Mendikbud
Tidak Transfaran, Masyarakat Inhil Sesalkan Perekrutan Petugas Sensus Penduduk 2020
Mahasiswa UI Temukan Alat Penerjemah Bahasa Isyarat
SPAM Tanjung Samak Gunakan Teknologi Nano Filter Ubah Air Gambut Jadi Bening dan Tanpa Rasa
Waspada Selancar Internet, Begini Ciri-ciri Situs Berbahaya
Simak, Begini Etika Berkomunikasi di Medsos Agar Tak Terjerat Pidana
Semua Makin Mudah, Laporkan Gangguan Kelistrikan Lewat PLN Mobile
Pengguna Keluhkan Bug WhatsApp yang Bikin Kerusakan Acak di iPhone
Waspada Selancar Internet, Begini Ciri-ciri Situs Berbahaya
Terpapar Covid-19, Tenaga Kesehatan RSUD PH Tembilahan Akan di Swab Test
Hasil SKB Sangat Menentukan, Kelulusan CPNS Diumumkan Akhir Oktober Ini