Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
LPG 3Kg Langka, Disdagtrin Inhil Belum Tahu Penyebabnya
INDOVIZKA.COM - Kelangkaan Gas LPG 3 Kg atau yang kerap disebut Gas Melon menjadi keluhan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sepekan terakhir.
Menanggapi hal tersebut Kabid Perdagangan, H.Arispudin menyebut bahwa belum diketahui penyebab kelangkaaan Gas LPG 3 Kg, karena hingga saat ini tidak ada pengurangan kouta LPG 3 Kilogram (Kg) dari pihak Pertamina ke Agen di Inhil.
"Komunikasi saya dengan pihak Pertamina tidak ada pengurangan, malah sudah diberi kuota tambahan sebanyak 15.000 an tabung oleh Pertamina ke para Agen yang ada," sebutnya, dikutip dari Riaulink.com, Kamis (24/09/2020).
- Pemprov Riau Diminta Serius Berantas Judi Online
- APBD 2025 Diisukan Defisit, Fraksi PKB: Tak Masalah Jika Demi Kepentingan Masyarakat
- Tabligh Akbar di Tembilahan, UAS Sampaikan Dukungan untuk Paslon Bermarwah dan Fermadani
- Targetkan Rampung Akhir November, DPRD Riau Percepat Pembahasan RAPBD 2025
- Kepala Sekolah SD dan SMP Banyak Dijabat Plt, Begini Kata Disdik Pekanbaru
Lanjutnya, Arispuddin menjelaskan bahwa untuk mengatasi kelangkaan tersebut, saat ini pihak Pertamina melalui para agen sudah mulai melakukan operasi pasar di beberapa titik dengan harapan kebutuhan gas LPG masyarakat dapat terpenuhi.
"Kita himbau kepada para agen LPG yang beroperasi agar bisa menertibkan pangkalan-pangkalannya sehingga pendistribusian LPG kepada masyarakat bisa lancar dan tidak terjadi kelangkaan," harapnya.
Lebih lanjut, Arispudin menyebut bahwa agar tidak terjadi kelangkaan, kuncinya para agen harus bisa memberi sanksi kepada pangkalan jika ada yang tidak mengikuti aturan, apakah dikurangi atau di stop jatahnya dan pemberian peringatan.
"Tugas kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah, bagaimana kondisi ini bisa stabil, distribusi bisa lancar," sebutnya.
Terakhir, Arispuddin menghimbau kepada masyarakat untuk membeli gas LPG ke pangkalan-pangkalan terdekat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.
"Jika ada yang menjual diatas HET, dapat dilaporkan kepada agennya," ungkapnya.
Sebagai Informasi, dari data milik Disdagtrin Inhil pada Desember 2019, ada sekitar 313 pangkalan gas LPG di Kabupaten Inhil dimana kouta yang diberikan Pertamina sekitar 4.3 juta tabung untuk 7 agen namun realisasi dilapangan hanya dapat menyerap sekitar 3.8 juta tabung saja. (Jb)
Berita Lainnya
10 Cara Menghasilkan Uang dari Instagram Hampir Tanpa Modal
Jamin Stok Beras, Pemprov Koordinasi dengan Sumbar dan Sumsel
Erick Thohir Klaim Bersih-Bersih BUMN Tingkatkan Laba Jadi Rp 61 Triliun
Realisasi Investasi Triwulan Tembus Rp25,3 Triliun
Realisasi Stimulus Listrik Rp 9,42 T Dinikmati 31,94 Juta Pelanggan PLN
KPPU: Kepemilikan Kebun Sawit Rakyat Makin Sedikit, Perusahaan Swasta Makin Besar
Uang Kertas Diprediksi Segera Punah Digantikan Aplikasi
Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, KADIN Terus Jalin Peluang Kerjasama dengan BUMN
Kemenkeu Blokir Sementara Anggaran Kementerian/Lembaga Rp39 Triliun, Kenapa?
Perjuangan Berbuah Manis, Apkasindo : Selamat Datang DBH Sawit
Belum Ada Wisatawan Mancanegara Masuk Riau Sejak 2022
6.867 Wajib Pajak Ikut Tax Amnesty Jilid II, Harta Diungkap Rp 5,25 Triliun