Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Sempat Dipijat dan Berhubungan Intim, Ini Pengakuan Pembunuh Tukang Pijat dalam Kardus
INDOVIZKA.COM - Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menguak kasus pembunuhan wanita terapis panggilan yang mayatnya dimasukkan ke dalam kardus kulkas.
Usai diamankan, kepada polisi, pelaku pembunuhan, YF (19), mengaku mengenal korban dari facebook. Lewat akun pertemanan itu pula, YF sepakat menggunakan jasa layanan pijat plus korban.
Tarif pijat itu disepakati Rp950.000, full service selama 90 menit. Korban juga mau datang ke tempat pelaku di kawasan Lidah Kulon 2B No. 20.
- Divisi Hukum Bermarwah Mengutuk Oknum Masyarakat Rusak APK Abdul Wahid -SF Hariyanto
- Ribuan Slop Rokok Ilegal Berhasil Diamankan Satpolairud Polres Inhil
- Waspada! Ada Nomor HP Mengatasnamakan Pj Bupati Inhil Erisman Yahya
- Edarkan Sabu, Pemuda Pengangguran Ditangkap Polisi Pulau Burung
- Oknum PNS Rohil Pelaku Pencurian Besi PT PHR Diringkus Polisi
“Dia saya hubungi lewat aplikasi dan saya ajak ke rumah kontrakan mama,” katanya, Rabu (17/6/2020).
Nah, singkat cerita, setelah sampai di rumah, sesi pijat dimulai. Namun, baru sekitar 45 menit, korban berhenti memijat dan menawarkan layanan hubungan badan sesuai kesepakatan. YF pun menuruti.
“Setelah hubungan badan itu, dia minta uang pembayaran dan tambahan tip Rp300.000 dan saya tolak. Sebab, pijat tidak sampai selesai. Tetapi dia marah-marah, memaksa sambil teriak-teriak,” katanya.
Saat itulah, YF mengaku jengkel. Sebab, dia khawatir orang kampung tahu dan dia digerebek, karena membawa perempuan ke dalam rumah malam-malam.
“Saya langsung ambil pisau dan saya tusuk-tusuk tiga kali. Saya juga membekap mulutnya,” ujarnya.
YF tidak mengetahui berapa lama dia membekap korban hingga akhirnya tewas. Sebab, saat itu kondisinya kacau dan panik.
“Begitu mati, saya bingung. Sempat saya bakar dengan kompor portable. Tetapi tidak saya lanjutkan. Tidak tega,” ujarnya.
Saat itulah dia muncul ide memasukkan korban ke dalam kardus bekas lemari es. Meski begitu, dia tetap bingung, karena khawatir aksinya ketahuan.
“Selesai kejadian itu saya tidak langsung lari. Saya berdiam diri di belakang, setelah itu baru ke rumah bibi di Mojokerto,” katanya.
YF mengaku, saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong. Ibunya masih bekerja. Sedangkan adiknya dititipkan ke tetangga. Karena itu, dia berani mendatangkan perempuan ke rumahnya.
Di hadapan polisii, YF mengaku ini bukan kali pertama memanggil layanan pijat plus ke rumah. Namun, baru kali ini dia memanggil korban. “Kalau tidak salah empat kali. Tapi sama wanita lain,” ujarnya.
Diketahui, seorang perempuan muda, ditemukan tewas di dalam kardus lemari es, di sebuah rumah Jalan Lidah Kulon No 20, Kota Surabaya, Rabu (17/6/2020). Perempuan bernama Monic (26) itu tewas dengan kondisi leher dan tangan tersayat, sementara kaki kanan terbakar.
Hasil penyelidikan polisi, korban bernama Octavia Widyawati alias Monik, warga Jalan alan Ciliwung, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya. Korban sehari-hari berprofesi sebagai tukang pijat panggilan. (R03)
Sumber: iNews.id
Berita Lainnya
Tak Tahan dengan Penyakitnya, Seorang Pasien Memilih Gantung Diri
Polisi Ringkus Mahasiswa Edarkan 4.750 Pil Ekstasi di Pekanbaru
Kuasa Hukum IMA Keberatan dan Menilai Penahanan Terkesan ‘Dipaksakan’
Bawa 50 Gram Shabu, 2 Pria di Siak Diamankan Polres
Curi Motor di Parkiran Mall, Pria di Pekanbaru Terpaksa Lebaran di Sel
Curi Kabel Perusahaan, Karyawan PT Kokonako Pulau Palas Diamankan Polisi
M Adil Didakwa Terima Rp17,3 M dari GU dan UP Saat Jadi Bupati, Ini Perinciannya
Kabur ke Lampung, Ini Sosok Suami Bunuh Istrinya di Dumai
Ahli Jaringan Listrik Tegangan Tinggi ITB Diperiksa Jaksa Terkait Dugaan Korupsi Proyek SKTT di PT PLN
Polisi Sebut Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Seksual Sempat Disekap di Toilet
Biadab! Seorang Ayah di Bengkalis Cabuli Anak Kandungnya Sendiri
Ahok pangkas waktu larangan motor lintasi Thamrin-Merdeka Barat